*Kepala SMAN 2 Cirebon, Dr. H. Nendi, SPd, MM Kabur saat hendak dikonfirmasi*

CYBER POLKRIM







Cirebon, Cyber Polkrim - Adanya bantuan revitalisasi Tahun 2025 ke beberapa sekolah di Kota Cirebon diduga banyak menuai masalah dan diduga adanya beberapa penyimpangan baik mengenai material pembangunan maupun mekanismenya.
Seperti pelaksanaan pembangunan revitalisasi di SMAN 2 kota Cirebon yang berlokasi di Jl. Cipto Kota Cirebon. 

Ketika Tim media Cyber Polkrim mendatangi SMAN 2 Cirebon pada Jum'at (22/8/2025), terlihat pembangunan sudah dimulai. Tim melihat lebih dekat sekeliling lokasi pembangunan, plang proyek tidak ada. Informasi yang berhasil dihimpun, SMAN 2 Cirebon mendapatkan bantuan baja ringan utk 10 ruangan kelas, anggaran untuk per kelasnya adalah Rp148.000.000,-. Berarti kalau untuk 10 kelas adalah Rp1.480.000.000,-, jumlah yang sangat besar, dan dilaksanakan secara swakelola.
Berdasarkan hasil pemantauan dan pengamatan Tim, disamping tidak adanya plang proyek, merk baja ringan juga diduga kualitas yang murah sehingga tersiar kabar bahwa pembelian diduga kongkalikong bagi hasil  keuntungan dengan penjual dan terkesan memperkaya diri sendiri hal itu dibuktikan dengan kwalitas bajaringan murah dipaksakan dipasang begitu juga dengan kusen alumunium bukannya memakai kualitas bagus seperti YKK  tapi ini malah memakai kwalitas dakon .tentu perbandingan harga yang dicantumkan dengan yang dibeli jauh berbeda harganya 



Ketika hal ini akan dikonfirmasi tim  Cyber Polkrim kepada Kepala SMAN 2 Cirebon, Dr. H. Nendi, SPd, MM, sepertinya dia ketakutan dan kabur lewat pintu belakang. yang ada hanya seorang yang mengaku sebagai tata usaha yang siap menjegal di pintu depan dengan dalih dan obrolan yang tidak jelas dan terkesan sengaja menjegal supaya kepala sekolah leluasa keluar dari ruangan .

Bahkan salah seorang staf TU yang  mengaku bernama Jojo mengatakan kepada Tim bahwa H. Nendi ada di ruangan nya dan sedang ada tamu. Namun ketika Tim hendak masuk menemui H. Hendi, Jojo menghalangi Tim dengan mengatakan masih ada tamu. "Nanti aja dulu kalau tamu nya sudah keluar pak", ujar Jojo.

Melihat tamu H. Hendi sudah keluar dari ruangan kepala sekolah, Tim hendak masuk kedalam. Tapi lagi-lagi Jojo staf TU ini menghalangi Tim dengan mengatakan masih ada Wakasek didalam.
Setelah ditunggu beberapa lama tidak ada yang keluar dari ruangan kepala sekolah, Tim mencoba masuk kedalam. Ternyata ruangan kepala sekolah terkunci dan tidak bisa dibuka dari luar.

Tim menanyakan kepada Jojo, tadi anda bilang kepala sekolah ada didalam ruangan nya, tapi kenapa pintu dikunci. Apakah H. Nendi sengaja mengunci pintu ruangan nya dari dalam atau gimana ?, anda sengaja menghalangi kami untuk ketemu, tanya Tim kepada Jojo. 
Jojo mengatakan dia tidak tau, tadi katanya pa Nendi mau ada rapat ke SMAN 1 Cirebon, jawab Jojo.

Setelah Tim keluar meninggalkan SMAN 2 Cirebon, Tim mendatangi lokasi SMAN 1 Cirebon untuk mengecek kebenaran apa yang diucapkan Staf TU SMAN 2 Cirebon, Jojo kepada Tim namun lagi lagi H. Nendi tidak ada di SMAN 1 Cirebon, menurut satpam, H. Nendi tidak ada ke SMAN 1 Cirebon. "Dari tadi saya disini, tidak ada melihat H. Nendi datang", ujar Satpam tersebut dengan berkata sumpah tidak bohong.

Dengan adanya kejadian ini, diduga H. Nendi sengaja kabur atau tidak mau ditemui oleh Tim Cyber Polkrim. . ? Atau sengaja menghindar karena banyak masalah  di sekolah.


Melihat banyaknya dugaan penyimpangan yang ada di kota Cirebon baik repitalisasi ataupun dana BOS yang dikelola di tingkat SMA/ SMKN dan dari adanya masukan dari berbagai sumber dilapangan tim cyber polkrim pun mencoba kordinasi dengan pihak kejaksaan dan mereka siap menindaklanjutinya.



 
*(IH.Sianipar)* Berita berlanjut...

أحدث أقدم

Terkini